Kebudayaan di Jawa Barat didominasi oleh kebudayaan Sunda dan Cirebon. Kebudayaan Sunda berkembang di Tataran Sunda, Tanah Pasundan, dan Tanah Priangan. Sementara Kebudayaan Cirebon berkembang di daerah bekas karesidenan Cirebon kawasan bagian utara.
Berikut beberapa Kebudayaan Jawa Barat yang patut dipelajari dan dilestarikan.
Di Jawa Barat, masyarakat menggunakan bahasa yang dikenal dengan sebutan bahasa Sunda, basa Sunda, atau aksara Sunda, sebuah cabang unik dari bahasa Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini tidak hanya sebagai alat komunikasi sehari-hari tetapi juga sebagai jendela untuk memahami kekayaan budaya dan tradisi Sunda. Dengan karakteristik khas dan sistem tulisan yang menawan, bahasa Sunda mencerminkan kekayaan sejarah dan identitas budaya masyarakat Jawa Barat. Setiap kata dan frasa dalam bahasa ini membawa keunikan yang memikat, menjadikannya lebih dari sekadar bahasa—ia adalah bagian integral dari warisan dan jiwa komunitas Sunda.
Bahasa Sunda setidaknya memiliki empat dialek. Di antaranya adalah dialek Priangan, Cirebon, Banten, dan Brebes.
Pakaian Adat
Di masa lalu, pakaian adat Jawa Barat menjadi cerminan status sosial yang sangat mencolok. Kaum bangsawan mengenakan kebaya beludru hitam yang elegan, disulam dengan benang emas yang berkilauan. Pakaian ini dipadukan dengan kain kebat bermotif rereng, yang menambah keanggunan dan kemewahan mereka. Setiap detail dalam busana ini tidak hanya mencerminkan prestise sosial tetapi juga keterampilan seni dalam pembuatan pakaian. Desain megah dan material berkualitas tinggi pada pakaian adat ini mencerminkan nilai budaya dan hierarki sosial masyarakat Jawa Barat zaman dahulu.
Pada masa lalu, pakaian adat Jawa Barat mencerminkan perbedaan status sosial dengan jelas. Kaum menengah mengenakan baju bedahan putih dengan kain kebat batik, sementara kaum bawah memakai baju kampret dan sarung poleng. Setiap jenis pakaian ini tidak hanya menggambarkan kelas sosial tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan keanekaragaman gaya hidup masyarakat Jawa Barat di masa lalu.
Rumah Adat
Rumah adat Jawa Barat, dikenal dengan sebutan imah panggung, adalah contoh indah arsitektur tradisional yang memikat. Bangunan ini berbentuk segi empat memanjang dengan lantai dari palupuh, material lokal yang menambah keunikan dan kehangatan rumah. Struktur imah panggung, yang sedikit menjulang di atas tanah, tidak hanya memberikan perlindungan dari kelembapan tetapi juga mencerminkan keterhubungan harmonis antara manusia dan alam. Dengan desainnya yang sederhana namun elegan, rumah ini melambangkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun di Jawa Barat.
Beberapa nama rumah adat Sunda termasuk Suhunan Japang, Jogo Anjing, Suhunan Jure, Suhunan Ngupuk, Limasan, Panjalin, Lengkong, dan Citalang..
Kesenian
Jawa Barat kaya akan ragam kesenian yang memikat, mulai dari Rampak Kendang yang bersemangat hingga Blantek yang penuh warna. Jaipong dengan gerakannya yang dinamis dan Wayang Golek yang menampilkan keajaiban boneka kayu adalah bagian dari kekayaan budaya provinsi ini. Jawa Barat juga memiliki lagu daerah indah seperti Bubuy Bulan dan Es Lilin, serta alat musik tradisional seperti angklung dan tarling. Salah satu tarian paling terkenal adalah Tari Merak, yang menampilkan keindahan dan keanggunan dalam setiap gerakan. Semua ini mencerminkan keindahan dan keunikan budaya Jawa Barat.